Yayasan Wahana Mangrove Indonesia (WAHMI) adalah organisasi lingkungan hidup bersifat non profit dan independen. Wilayah kerja Wahmi meliputi seluruh wilayah di Indonesia. Wahmi telah dicatatkan dalam akta notaris di Kantor Notaris Sri Hartati Wulandani, SH, M.Kn, dan telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0003734.Ah.01.04/2017.
Didirikan atas insiasi Nurul Ikhsan, seorang aktivis lingkungan hidup yang hingga saat ini aktif memimpin beberapa organisasi lingkungan hidup (NGO), juga seorang wartawan kelahiran Kuningan, Jawa Barat sudah tertarik mengenal mangrove saat menempuh pendidikan tingkat menengah atas di kota Cirebon di tahun 1995. Bersama beberapa aktivis lingkungan hidup Wahmi didirikan dan berkantor pusat di Jakarta.
Keprihatinan Kang Ikhsan melihat kerusakan sebaran Mangrove yang terus massif terjadi saat menyusuri pesisir diberbagai wilayah di Indonesia menguatkan niatnya untuk mendirikan sebuah lembaga nirlaba yang hanya fokus dan konsisten pada usaha-usaha kongkrit merehabilitasi kerusakan mangrove, meluaskan kampanye mangrove, mengadvokasi wilayah mangrove dari alih fungsi lahan yang terus terjadi dan semakin mendegradasi kuantitas dan kualitas mangrove.
Hutan mangrove mempunyai pengaruh yang besar terhadap usaha penangkapan ikan di laut. Ekosistem hutan mangrove mempunyai fungsi yang bersifat ganda dalam menunjang kelestarian potensi sumber daya hayati. Diantara perannya yang penting adalah sebagai penyangga kelestarian produksi perikanan pantai, karena sebagian besar biota laut yang bernilai ekonomi penting hidup di daerah mangrove. Kelestarian produksi perikanan tergantung pada tingkat penangkapan dan eksploitasi di daerah penangkapan (fishing ground).
Wahmi mendirikan sekolah mangrove dan menyelenggarakan pendidikan lingkungan hidup dengan tujuan untuk mencipta kader konservasi mangrove yang mempunyai kompetensi untuk selanjutnya bisa melestarikan mangrove di wilayahnya masing-masing. Sejak didirikan, Wahmi telah memberi sumbangsih dan menjadi mitra strategis pemerintah, lintas lembaga dan entitas komunitas melalui kemitraan program lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat pesisir.