Informasi mengenai perspektif masyarakat lokal dan karakteristik yang unik pada setiap daerah merupakan salah satu kunci keberhasilan program restorasi/rehabilitasi mangrove atau pembangunan hutan yang berbasiskan masyarakat. Memahami dengan baik keunikan suatu kelompok masyarakat lokal pada suatu kawasan hutan memberikan informasi penting terkait metode atau pendekatan dalam melakukan sosialisasi ilmu pengetahuan dan lingkungan.
Membangun wilayah binaan kerja menjadi program utama Wahmi. Wilayah binaan meliputi :
Wilayah binaan rehabilitasi mangrove
Wilayah binaan kerja Wahmi bertujuan untuk menfokuskan pada program rehabilitasi atas kerusakan mangrove yang terjadi di satu wilayah bentang pesisir yang membutuhkan penanganan serius dan berkelanjutan untuk mengembalikan fungsi mangrove di wilayah tersebut. Wilayah binaan menjadi basis kajian mangrove dan program penanaman mangrove berkelanjutan.
Wilayah binaan pemberdayaan masyarakat pesisir
Selain ekosistem mangrove, di wilayah pesisir terdapat komunitas masyarakat yang terdampak dari keadaan aktual kondisi mangrove. Wahmi melaksanakan program binaan untuk pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pilihan program yang sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, meningkatkan keterampilan untuk mendapat tambahan pendapatan ekonomi.
Program rehabilitasi mangrove dan pemberdayaan masyarakat pesisir menjadi satu kesatuan dari program utama di Wahmi. Masyarakat menjadi daya dukung utama terwujudnya program pelestarian mangrove, dimana masyarakat yang terdampak harus mendapat akses manfaat ekologi dan ekonomi dari kondisi mangrove yang terjaga dengan baik di wilayah pesisir.